Pages

25 Jun 2010

aku belajar hal baru hari ini....

aku membaca 2 artikel yang sepintas tampaknya ga ada hubungannya, tapi menurutku ini sebuah hubungan yang rasional.

artikel pertama :
oleh : Blandina Pratiwi MM
Judul :when you said I LOVE YOU ...then
ditulis : 03 April 2010 jam 10:58
sumber :http://www.facebook.com/notes.php?id=790234868

Bila telapak tanganmu berkeringat, Hatimu dag dig dug, Suaramu bagai tersangkut di tenggorokan, Itu bukan cinta, tetapi SUKA.

Bila tanganmu tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya, Itu bukan cinta tetapi BERAHI.

Bila kamu menginginkannya karena tahu Ia akan selalu berada di sampingmu, Itu bukan cinta tetapi KESEPIAN.

Bila kamu menerima pernyataan cintanya Karena kamu tak mau menyakiti hatinya, Itu bukan cinta tetapi KASIHAN.

Bila kamu bersedia memberikan semua Yang kamu sukai demi dia, Itu bukan cinta tetapi KEMURAHAN HATI.

Bila kamu bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang, Itu bukan cinta tetapi KEMUJURAN.

Bila kamu mengatakan padanya bahwa ia adalah Satu-satunya hal yang kamu pikirkan, Itu bukan cinta tetapi GOMBAL.

Kamu MENCINTAINYA, Ketika kamu MENERIMA KESALAHAN DIA, Karena itu adalah bagian dari kepribadiannya. Ketika kamu selalu mengatakan "AKU MENDUKUNGMU", terhadap permasalahan apapun yang ia hadapi Ketika kamu berkata "BE STRONG!" saat ia mulai goyah Ketika kamu berkata "FINISH IT" saat mengetahui visi hidupnya harus menempuh jalan bertentangan dengan kehendakmu dan mengorbankan dirimu Ketika kamu tertarik kepada orang lain Tetapi kamu tetap SETIA bersamanya.

CINTA adalah PENGORBANAN;
MENCINTAI berarti MEMBERI DIRI.
CINTA adalah KEMATIAN ATAS EGOISME dan EGOSENTRISME.

Kadang itu menyakitkan, tetapi itulah harga yang harus dibayar...Untuk sebuah CINTA... Semua diatas adalah kata perumpamaan, tapi Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

Artikel kedua :
oleh : Noberta Petrika Sari
Judul :Sepercik Embun Jiwa : Menuli di Atas Pasir
ditulis : Kamis pukul 19:29
sumber :http://www.facebook.com/noberta?v=app_2347471856&ref=ts

Alkisah 2 orang sahabat sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar. Dan salah seorang menampar sahabatnya karena tak dapat menahan diri. Sahabat yang ditampar merasa sakit hati. Tapi, dengan tanpa berkata-kata dia menulis di atas pasir:

HARI INI SAHABAT TERBAIKKU TELAH MENAMPARKU

Sahabat yang kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang untuk menyejukkan galaunya. Mereka terus berjalan sampai akhitnya mereka menemukan sebuah oasis. Di oasis itulah mereka memutuskan untuk mandi dan berenang. Ternyata oasis itu cukup dalam dan dia nyaris tenggelam. Syukurlah dia diselamatkan oleh sahabat yang tadi menamparnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia pun menulis di sebuah batu:

HARI INI SAHABAT TERBAIKKU TELAH MENYELAMATKAN NYAWAKU

Si penolong yang pernah menampar sahabatnya itu bertanya, "Kenapa setelah aku melukai hatimu, kamu hanya menulisnya di atas pasir? dan sekarang kamu menulis di batu?"
Sambil tersenyum temannya itu menjawab, "Ketika seoarang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila diantara sahabat terjadi suatu kebajikan, sekecil apapun kebajkikan itu, kita harus menahatnya di atas batu hati kita, agar tetap terkenang dan tidak hilang dimakan waktu."

Ayooo...mulai sekarang kita belajar menulis di atas pasir atas kesalahan dan khilaf yang dibuat sahabat atau sesama kita !!

sepintas kedua artikel itu ga ada hubungannya, tapi dari keduaya memiliki beberapa kesamaan yaitu membingungkan (dalam situasi nyata dan itu sungguh terjadi dalam bentuk lain), semu (tiadak dapat dilakukan banyak orang) dan just hope (banyak orang ingin menjadi seperti itu tapi hampir tidak ada yangbisa mewujudkan). sedikit diangkat dari artikel pertama bagian bila tanganmu............(hingg
a).......itu bukan cinta tapi GOMBAL. dan artikel kedua alkisah 2 sahabat...... (hingga)......SAHABAT TERBAIKKU TELAH MENAMPARKU. kedua bagian dari tiap artikel ini nampaknya tidak ada hubungannya, dari sisi kejadian, seting tempat, waktu, situasi dan lain sebagainya. tapi keduanya adalah suatu tindakan yang menyakiti orang lain. orang yang merupakan bagian dari kehidupan kita, bahkan dapat saja menjadi bagian dari diri kita. selain itu kedua sikap ini merupakan tindakan emosional belaka yang yang terjadi untuk sesaat, dilakukan untuk kepentingan (entah dalam bentuk +/-) sesaat, dan hanya untuk kepuasan (entah dalam bentuk +/-) semata. yang sesaat akan terlupakan ketika muncul sesuatu yang baru.

sedikit dibagian lain yang cukup bertolak belakang dari situasi sebelumnya. artikel pertama pada paragraf terakhir dan artikel kedua pada mereka terus berjalan hingga akhitnya....... (hingga).....SAHABAT TERBAIKKU TELAH MENYELAMATKAN NYAWAKU. keduanya merupakan rasa sakit yang dapat disebut dengan pengorbanan. tapi keduanya menumbukan kebesaran hati, kedamaian, dan perasaan yang satu bahkan tidak akan terlupakan. keduanya menjadi sesuatu yang berarti dan abadi bagi masing-masing pihak. suatu harapan yang terjadi dengan sendirinya (alamiah) ketika memang sebuah "ikatan" terjadi antara kedua pihak, bahkan mungkin ikatan tersebut akan terus mengikat selamanya bahkan tak akan mengekang masing-masing pihak karena didalamnya ada ketulusan yang diberikan bagi setiap kepala yang memiliki ikatan satu sama lain.

bagian ketiga, artikel pertama Kamu MENCINTAINYA, Ketika kamu .....(hingga)..... dan CINTA adalah KEMATIAN ATAS EGOISME dan EGOSENTRISME.artikel kedua, Si penolong yang pernah menampar ....(hingga)....agar tetap terkenang dan tidak hilang dimakan waktu.". bagian ini.... bagian yang disebut diatas dengan "semu dan JUST HOPE" hampir semua yang terjadi pada kenyataan adalah sebaliknya, bahkan PARAHNYA ketika perbuatan baik itu sudah "dipahat" akan dibalas hanya untuk sekedar membalas budi baik, setelah itu IT'S DONE, ga ada lagi kebahagiaan yang akan terukir diantara mereka, atau yang -maaf- anjing lagi, ketika perbuatan baik itu "dipahat" suatu ketika yang menolong akan berkata "masa kamu ga mau bantu aku?? dulu aku kan sudah......" dengan kata lain meminta balasan budi baik.

dalam ketiga kutipan dari kedua artikel itu aku sedikit belajar bahwa aku ga pernah lebih baik dari orang yang telahmenghancurkan aku, menghina aku,mencerca, menipu, menjatuhkan aku. mengapa?? karena banyak maksud di belakangku dan mereka yang disekitar diri kami (aku dan mereka). seperti sebuah teori komunikasi "reward and punish" (kalo ga salah nulisnya ato uda ganti nama teorinya...hehe...) yang kurang lebih berisi tentang sebuah hubungan akan terjadi karena adanya "sesuatu" yang berupa keuntungan dalam bentuk apapun atau maksud yang melatarbelakangi kedua belah pihak yang berujung pada "keuntungan" bagi kedua belah pihak. dan aku terbesit sebuah kata yang

--biasanya sie disebut kata bijak, tapi yang ini.... tau deh.......--

"ketika merekaberkata aku baik / hebat, maka aku tau bahwa aku tidak sebaik/sehebat yang mereka pikirkan, dan bila mereka berkata aku buruk/payah maka aku tau aku tidak seburuk/sepayah yang mereka pikirkan. karena aku dalam kenyataan dan bukan dalam pikiran mereka."

---terimakasih dan semoga bermanfaat---