Bukan memandang
negatf orang lain, tapi semangat juang hari dan diri sendiri.
Mari sedikit renungi apa yang telah
kita lakukan selama bulan januari 2012 ini. Renungkan apa yang telah kita
lakukan, semuanya, mulai dari mengapa kita mengambil pilihan, apa yang kita
lakukan, tujan kita melakukan hal itu, bagai mana hasilnya, apa saja
kendalanya, bagaimana kita mengatasi kendalanya, apa dampaknya, seberapa jauh
kendala itu mengganggu kita.
Seringkali pilihan yang kita ambil
adalah jalan terburuk dalam mengatasi masalah. Setuju? Juga tidak jarang kita
mengambil keputusan yang baik ataupun jalan tengah dalam mengatasi
permasalahan. Setuju? Dari pilihan-pilihan yang ada semuanya merupakan solusi
yang muncul dalam pikiran kita, walaupun terkadang pikiran itu tidak sehat. Tapi
solusi tetaplah solisi, tujuan dari solusi adalah penyelesaian masalah.
Di sisi lain, kita juga seringkali
mengambil pilihan lari atau menyimpangkan masalah. Setuju?? Hal tersebuut
bukanlah solusi. Mengapa?/ karena masalah tersebut tidak akan selesai. Contohnya
saja sepasang remaja yang dilanda sebuah masalah dan menggunakan kata putus
sebai titik akhir permasalahannya. Apakah masalah tersebut selesai, jawabannya adalah tidak. Karena maslahanya
tetap merupakan masalah yang di hindarkan dengan kata putus. Maka, yang selesai
adalah hubungannya secara status.
Ok, tampaknya saya
mulai tidak jelas pembicaraannya, mari kita kembali ke judul.
Ketika dilanda gundah gulana (asiiikk
sinetron bgt….)karena masalah, sering kali kita curcol dengan sahabat kita,
curcol dengan orang yang kita percaya. Tidak jarang juga apa yang kita
curhatkan “bocor” ke banyak orang, akhirnya “gosip, tanggapan miring
(kembarannya topi miring)” muncul dari banyak orang dan akhirnya kita bersumpah
serapah “kl brani bicara di depan, jangan main belakang” (bau donk kalo main
belakang *pikiran jorok*) ya itulah manusia, tapi sebaiknya jangan bersumpah,
karena kata nenek sumpah itu berbahaya…yee…yee…. Pada kenyataanya kl kita bersumpah kita akan
terbeban dengan sumpah dan akhirnya sumpah itu menjadi sugesti dan berimbas
pada diri kita.
Yah, dari
pada tersugesti yang iya-iya, mendingan ngga usah bersumpah serapah. Lebih baik
kalo kita abaikan aja si gosipers-gosipers, miringers. Cibires dan lain
sebainya, mereka hanya mahkluk yang sebenarnya tidak bisa berbuat apa-apa. Coba
kl mereka bisa berbuat pasti kita berkelahi sama mereka dengan sebelumnya
bertanya “mau apa lo ikut campur, bukan urusan lo kalee….. ^^” untuk
menghindari, emmm bukan menghindari
tepatnya, mungkin lebih baik dengan kata untuk tidak membesarkan masalah
menjadi semakin menjadi-jadi. Lebih baik kita abaikan saja suara-suara jin
gosip dan jin cibir tersebut. Karena dengan mengabaikannya kita semakin hidup
dengan Tuhan kita masing-masing, monggo kl yang ngga punya Tuhan mau deket ma
siapapun juga boleh yang penting kita tetep bahagia dan hidup apa adanya jangan
ada apanya.
Ok, tetep semangat, saya Gemm. Dan semoga terus
membantu. Salam sayang muuuuuuaaaccchhhhh….. (yang cowok menghindar ya hehehehe)