Pages

23 Jun 2011

dunia baru untuk sesaat

Anak-anak….

Pemikiran yang ringan, bersenang-senang, senyuman, rasa bersalah, permintaan, semuanya tampak tulus dari setiap pasang mata yang terpancar dari anak-anak.

Sebuah permainan, entah apa namanya, baru kali ini aku melihat mereka memainkan ini selain bermain bola dengan tanpa keahlian permainan bola dengan teriakan-teriakan yang penuh dengan seruaan seperti marah, tapi sesungguhnya “marah” itu sebuah penegakan peraturan dalam permainan bola yang dimainkan tanpa batasan aturan yang jelas.

Permainan baru mereka, memanjat pagar, melempar sandal, berkejaran, bersembunyi , dan menyentuh. Permainan apa-apaan ini, itu yang terlintas dalam benakku. Tanpa aturan yang jelas, tanpa arahan dan pemain yang jelas pula. Mereka berlari seperti bermain “betengan” tapi juga bermain “hide n seek” dua permainan ini dilakukan secara bermasamaan. Yang lebih unik lagi pemilihan awal yang menjadi tokoh utama dalam permainan ini, seseorang yang mengjar anak lain untuk menggantikan dirinya. Dengan melempar sandal hingga mencapai batas tertentu dengan sasaran sandal yang ditumpuk. Kupikir ini permainan dalam permainan yang didalamnya juga penuh permainan. Lalu , bagaimana permainannya?? Aku juga tidak tahu, yang aku tahu, permainan ini berakhir ketika seorang ibu memanggil anaknya untuk mandi, dan jika anak-anak ini cuek maka sang ibu mengambil senjata andalannya yaitu sapu yang diangkat-angkat seperti seorang prajurit yang terbakar semangatnya saat akan berperang.

Ketika itu terjadi, walau tanpa kata yang terucap dari sang ibu, si anak pun berlari kencang melewati kerumunan anak-anak yang lain dan tanpa menghiraukan sang ibu, dia berlari kencang secepat kuda masuk kedalam rumah.

Hiburan ini yang kulihat saat melepas lelah setelah kerja praktek setiap hari di PT. Coca-Cola Botling Indonesia Central Java. Anak-anak, yang selalu bermain dengan penuh rasa bahagia dan senang saat berkumpul dan bermain bersama, kadang terdengar celotehan yang mungkin sedikit mengejek anak lain atau bentakan dengan nada keras dan penuh amarah pada anak lain, tapi yang terlihat dan terpancar dari mereka hanyalah tawa renyah, semacam ayam krispy (penulisan gaya warung penyetan lamongan disini) hehehehehe……

Mereka bisa bermain dengan baik, teratur dengan baik (sesuai dengan usia mereka) seakan mereka memiliki pemimpin yang sangat kuat diantara mereka. Seperti kata seorang komandan perang cina disnati …hmmmm (lupa nama disnati dan nama komandannya) intinya dia berkata “dalam perang ada kekacauan dalam diri dimana kamu tidak pernah mengetahui siapa musuhmu dan siapa kawanmu, bagaimana kamu akan mengenali pemimpinmu?, tapi ketahuilah bahwa siapun itu yang ada didepanmu yang hanya mampu kau ikuti maka dia lah kamu” apa maknaya?? Aku juga ngga tau… hehehehehe pikir aja ndiri punya otak biar dipake dikit hehehehehehe….. menurutku semuanya terjadi sangat alamiah, dimanapun kamu berdiri maka diritulah dirimu memimpin dirimu dengan cerminan orang lain yang ada di depanmu yang kamu ikuti, tapi pemimpin dirimu sendiri dan pemerintah tentang apa yang harus kau perbuat adalah dirimu sendiri dan nuranimu sendiri.

Kembali ke anak-anak, mereka bermain di sebuah lapangan yang cukup luas, di tepinya membentuk bangunan leter “L” dengan yang tertata dengan 16 kamar dan 1 ruang TV. Lahan ini cukup besar cukuplah bila 2 truk kontainer beserta muatanya parkir sejajar disini. Sedikit rumput yang tumbuh subur diantara mereka yang mati kekeringan seperti membetuk jalan setapak berdebu. Beberapa pohon mengitari lahan yang ada di dalam pagar kos bendera perjuangan ( begitu aku menyebutnya) karena ada sebuah bendera yang cukup usan, bukan usang lagi.. merahnya menjadi pink dan putihnya menjadi abu-abu, dan tepi yang tak terikat sudah sangat mirip sobekan celana anak Punk.

Tujuh pohon yang ada dilahan ini entah tertanam atau sengaja ditanam aku tak tahu, yang pasti ada 4 pohon yang entah apa namanya sering kulihat di jalan-jalan protokol… tidak lebat, tapi cukup menambah kesegaran komplek ini, ada juga poho mahoni yang nampaknya cukup tua, satu pohon asem yang tingginya mencapat 4 kali atap kos, tampak seram tapi itu esensi kos ini… seram dingin menyenangkan. Satu lagi pohon yang biasa saja, pepaya… dengan sedikit “milik” Melinda dee yang bergantung dengan warna hijau.

kamar disewakan padaku dengan harga 400 ribu perbulan dengan kamar mandi dalam ( aku lebih senang menyebutnya kloset dalam) kamar mandi dengan ukuran 1 x 1 meter, dan tanpa bak mandi ataupun shower. Sangat tidak pantas disebut sebagai kamar mandi.

Sekilas harganya cukup mahal tapi kamar ini berukuran 3x6 meter, cukup luas bukan?? Seharusnya kamar ini di isi oleh 2 kepala, tapi kebanyakan mahluk disini mengisinya dengan 2 hingga 6 kepala. Hanya 3 orang yang mengisinya dengan 1 kepala. Tapi tak ada kamar yang di isi tanpa kepala.

Kebanyakan kaum disini adalah kaum hawa yang bekerja di pabrik, secara baik di sebut dengan pegawai pabrik, secara umum disebut dengan buruh, dan secara kasar disebut dengan kuli. Ok, sedikit gambaran apa itu “kuli” dan bagaimana hidup dari profesi ini. Gaji mepet UMR, makan mepet bungkusan, hidup mepet waktu, kehidupan dipepet –pepet. Yang pada intinya serba mepet, tapi kusebut mereka dengan hidup dan mengisi kehidupan dengan kenikmatan maksimal dalam kemepetan berbekal kebahagiaan penuh, itu yang kulihat disini.

Mungkin aku kenalkan beberapa orang di komplek ini, kamar satu, seorang satpam yang, maaf aku bilang sok pintar.. namanya Agus dan kawannya Shokib (a bertanya pada Agus bagai mana mengeja nama ini) ya setidaknya agus sedikit lebih pintar dari pada aku, sedangkan Shokib seorang satpam yang sangat pendiam 120 derajad beda dengan Agus. Kamar 2. Aku tak mengenalnya, seorang yang setiap kali masuk komplek dengan sebuah truk box warna kuning, wujudnya sedikit botak tidak terlalu tinggi dan aku belum pernah melihatnya tersenyum. Kemudian ada, si manis dengan baju daster setiap sore dan kawannya seorang gadis manis pacar dari Bang Adi sang sales kontrasepsi hehehehe…. , kamar 4… entah siapa penunggunya, aku tak pernah melihatnya, katanya memang tak pernah pulang, kamar 5, 2 orang gadis yang sama bentuknya agak sintal tapi tak seksi denga wajah judes dan prilaku sangat jorok, haarggggghhh…. Gadis macam apa itu…. Hehehe kamar 6, penghuni baru kabarnya dari Jogja, tapi parasnya orang daerah timur, entah siapa mereka bertiga tak jelas aktifitasnya. Kamar 7, 2 gadis yang penuh senyuman yang selalu ngelirik kamar 9… tak tau siapa mereka… kamar 8, kamar orang paling gila di komplek ini, namanya bang Adi, dari jakarta bekerja sebagai sales kondom punya pacar di kamar 3, sukanya ngobrol gaje tapi lumayan lah kalo ngobrol madia masi rada nyambung, ini orang paling yang ada di komplek, kamar 9, aku sangat tau siapa dia tapi yang pasti tak perlu diceritakan, nanti aku dibilang sombong.^^.. kamar 10 Cuma satu yang aku kenal, dan orang pertama yang kukenal disini namanya Zury, saudaranya Zoro.. engga denk, bercanda… nama lengkapnya Zuryah… sungguh.. aku pengen ketawa ketika dengar nama itu… masi ada ya jaman gini nama kaya gitu… ok kita lajut ke kamar setan, nomor 13… namanya Ridwan, tampan, maco, cool, orang bandung, hmmm…. Tapi engga deh… dia agak gimana gitu… tau lah maksudq…. Kamar 15 perkumpulan supir coke yang selalu ribut tiap malam… kamar 16, dua gadis yang kupikir kembar ternyata aku salah besar, keduanya cantik manis, hmmm… namanya Aisiah (kalo ngga salah pengejaan) dan yani… simanis yang selalu mampu mencuri mataku… kalau kalian ingin bertanya siapa di kamar 11 hingga 14 sebaiknya urungkan saja, karena aku hanya menjawab kamar 16 gadis item manis yang punya wajah sangat jutek tapi slalu melihat aktifitas ku di kamar 9.

Sekian perkenalanku pada kalian tentang dunia baruku di komplek kos bendera kemerdekaan.

Tapi cerita baru akan dimulai, sebaiknya siapkan bantal untuk tidur sebelum membaca, karena ini adalah cerita yang akan membuat kalian tertidur.

Disini aku punya banyak cerita yang ngga akan pernah terlupa, pertama kalinya aku ngekos dan pertama kalinya juga aku hidup dalam perbedaan lawan jenis dalam satu kompleks yang mana bukan bagian dari keluargaku.

Aku tak mengenal siapaun disini, bagaimana kehidupan disini, makanan disini, orang disini, yang aku kenal hanya aku dan diriku sendiri, awalnya aku berpikir aku hanya akan tinggal 1 bulan disini dan dengan sangat naif aku berusaha menutup diri, tapi di minggu kedua aku tertekan… tak brani keluar kamar saat pagi atau sore menjelang, terlebih lagi aku bosan hanya berada dalam ruangan, aku merasa seperti anjing dalam kandang. Saat itu aku menjilat ludahku, aku berkenalan dengan bang adi, dari situ berawal aku sering tonkrong di depan kamar dan mengamaati aktifitaas di kompleks ini secara langsung, tidak seperti sebelumnya dari jendela kamar yang ke buat gelap dalam kamarnya agar aku tak terlihat. Kemudian aku mulai mandi di bilik pemandian tidak lagi dikamar, banyak bercengkrama dan bercanda, dengan bang Adi, I said “ HE SAVE MY LIFE”, thx bang adi… tapi ngga love u… hehehe dari dia aku banyak tahu tentang daerah ini.

Disini tidak banyak yang bisa aku lakukan selain pagi hari aku menikmati lagu dari laptop dan tongkrong di depan kamar dengan segelas kopi melihat para gadis beraktifitas sambil bercanda dengan bang adi. Dan ketika pukul 06.45 saatnya kompleks ini menjadi sangat sepi, saaat itu lah aku beraksi dengan membersihkan diri dan bersiap untuk kerja praktek. Di kantor aku bersiap dengan setumpuk data dan laporan, dan ratusan orang yang harus aku layani… semoga mereka puas dengan pelayanannku… aku melayani mereka sebagai pemandu dalam kegiatan plant visit di sisi lainku sebagai gaet aku juga menjadi seorang costumer service yang melayani puluhan komplain setiap harinya…. Tau ngga sih rasanya dikata-katain tanpa salah apapun. Hehehehehe…. Penginput data yang handal dan cepat itulah aku, 300 - 2500 data outlet setiap harinya, dan penelpon gelap saat aku harus menkonfirmasi nomor-nomor telpon tersebut, ngga sedikit salah sambung, dan siku tangan kanan yang sangat pegal… andai ada yang mijittin… hiks..hiks…. heheheh banyak yang ngga diangkat, dan ngga sedikit pula yang memaki serta komplain AGAIN !! hehehehe

Ada salah sambung yang cukup lucu disini, bukan aku yang melakukan, seorang kawan bernama ferdiles… seperti nama s=merk sepatu hehehehe orang gendut keturunan manado yang lucu dan mulutnya seperti ember sempal… cerewetnya ngalahin orang jual obat di pinggir jalan… dan kata andalannya adalah NDASSSMMMUUUU….. hahahahaha

Kejadiannya saat kami sedang meng konfirmasi nomor telpon, dia menelpon salah satu outlet yang ternyata salah sambung ke seorang anggota DPRD surakata. Bukan masalah salah sambungnya tapi cara di bercerita dengan gestur yang seakan menunjuukan dialah sang DPRD yang memiliki wibawa yang besar… padahal yang namanya anggota DPR tu ya… gitu deh…. Pikir aja sendiri…

Ketika semua pekerjaan selesai, aku mulai berkemas dan teng tong…. Biasanya jam 16.00 sudah pulang tapi lebih sering aku sampai kos jam 17.00 dan saat itu lah banyak anak-anak yang bermain seperti sudah kuceritakan sebelumnya… lupa?? Baca lagi dee…. Dan tentu saja banyak gadis yang akan menikmati dinginnya air disini…. Huaaaaaa sini mbak ta mandiin… hehehehehehe PIKJOR… pikiran jorok hehehehehe….. dan sapaan kecil untuk bang adi, “lagi apa bang?? Bikin dosa??” selalu terucap di pertemuan pertama sebelum memulai percakapan lanjutan.

Mualilah dengan sebatang rokok, dan segelas kopi tongkrong di depan kamar kos dan wow… gadis-gadis dengan pakaian serba mepet seperti hidupnya.. di sela-sela obrolanku dan bang adi yang mana bang adi sering bercerita tentang “kelengkeng” mbandungan…. Tertarik?? Hubungi saya dan nikmati malam bersama “kelengkeng” karena saya sudah tau jalurnya gagagagagagagagaga….

Lalu kemudian mencari makan dan beraktifitas dengan laporan KKL, dan sedikit PR dari kantor… selalu seperti itu, mandi dan telponan dengan kekasih (eith…kekasih?? ) kayana pacar orang dee… seenakanya aja deh aku ini hehehehe…. Ya aku ralat telponan dengan seorang teman yang sudah punya pacar…( halah dibahas maneh…. -_-!!) kemudia tidur dan berulang kembali hingga hari jumat yang ada sedikit perbedaan yaitu time back for my family… im lovin it…

Dan kembali di senin subuh dengan aktifitas yang sama… kamu pikir aku bosan?? Salah… aku sangat senang karena hidupku yang baru adalah hidup yang indah, tanpa pemikirang yang menyesakkan (baca artikel yang lain) tanpa kenangan indah yang membuat GAMBUS (galau menusuk sukma) (baca juga artikel yang lain) tanpa pekerjaan yang menuntut aku untuk memiliki tanggung jawab besar bahkan melebihi kapasitasku…. Owwwwhhhhhh aku benar-benar merasa jadi remaja. Akhirnya aku merasa jadi remaja yang lain dan aku senang aku memiliki jiwa remaja yang memiliki pekerjaan ( biarpun ngga dibayar dengan uang)

Okok…. Aku tau kalia uda pada ngantuk… jadi ada baiknya aku akhiri cerita ini… selamat tidur… aku sayang kalian yang mau membaca dan memahami bagaimana aku hidup walau mungkin kalian ngga pernah mengenal aku.

Dan pesanku hanya satu “hidup dalam kebebasan, kebebasan itu hidup yang indah dengan peraturan diri !!!

Makasi uda baca….. komen dapet dua makasih… stok makasi tidak terbatas….

Desa randu gunting, Bawen , jawa tengah, 23 juni 2011